Cerpen : Kebodohan yang Menjebakku ke dalam Penyesalan . . .

Hay Tmen2 Sahabat Vanila,, Sorry yaa Baru Update nich , ^_^
Kali ini ada Cerpen nich Kiriman dari Temen kita, yaitu Rachel. M
Okeehh Langsung aja yuk di Tengok Cerpennya..

* * *

"Chi..? Kau Mau ikut pada tantangan kali ini?, ".
Julyane mengagetkanku dari lamunanku.

Lamunan tentang diriku dan kehidupan masa lalu yg suram.

Masa laluku sungguh menyedihkan! Tak ada anak yg ingin berteman denganku.. Karena aku terlalu BODOH, bisa dibilang begitu. Aku peringkat ke-1 terbelakang dikelas. Selalu dikucilkan dan ...tidak dianggap.

Hanya beberapa orang saja yg sudi berbicara denganku. Salah satunya adalah julyane.

"Tantangan apa?, " dalam hatiku juga menyimpan rasa penasaran akan hal apa itu?

" Kali ini aku dan septy akan mengadakan pesta, kau mau ikut?, "
julyane melebarkan senyumannya dan menaikkan alis matanya seakan berharap aku dapat berkata yaaaa.

"Pesta apa? ,"

"Sini.. Biar gak ada yg tau aku bisikin ajah deh,,". Perempuan itu mendekatkan wajahnya pada telingaku dan mulai berbicara..

" Pesta Perburuan HANTU.." Bisiknya pelan.

Aku terkaget dan jantungku berdegup sangat kencang.. Apa apaan tuh? Acara apa itu? Berbagai pertanyaan muncul dalam benakku.

" What..? Pesta Perburuan HANTU??, maksudmu kita akan memburu mereka? Membasmi mereka dan menaruhnya pada TERMOS atau TOPLES? Wah! Kau gila julyane! Aku TIDAK Mauuu!!"

"Ternyata seorang Chi' adalah pria pengecut!, " july mulai meledekku..
" Apa kau takut yah? Sudah katakan saja kalau kau takut! Kami tidak akan memaksamu untuk ikut!"


Kata-kata itu.. Perkataan yg keluar dari bibir manis julyane yg pucat itu membuat hati'ku terbakar.. "Baiklah aku ikut!! Kapan acaranya?, "

"Nanti malam, Kita bertemu pukul 11.00 Pm didepan rumah itu! Rumah di depan sekolah kita!, ". July mengarahkan tanganya pada sederetan bangunan tua yg tak berpenghuni di depan sekolah kami.

* * *

"Datang.. Tidak.. Datang.. Tidak..

Oohh,, come on Chiko! Kau pria pemberani..! Kau tidak akan kalah dari kedua gadis itu.." Ucapku dalam hari seraya memberanikan diriku dan memupuk keyakinan kalau hantu itu tidak ada!

*Tap..

**Tapp..

Ruas jalan ini tanpak sepi.. Lebih sepi menjelang pukul 11.00 Am. Angin dingin menemani perjalananku menuju tempat itu..

Rumah tua yg menjadi objek perburuan kami.

"Kakak... Kau jangan kesana!! ," seorang anak perempuan yg umurnya sekitar 5 tahun mendekatiku dan menatapku cemas.

" Kok? Kau tau kakak akan kesana?, " aku sedikit membungkuk untuk dapat berbicara dengannya secara tatap muka.

"Karena disana ada.. "

"CHIKO... Lu dateng juga MEN! Gue kira lu nggak bakalan dateng! Gimana? Udah siap mental belom?, " septy berteriak di seberang jalan.

" Ah iya! Gue khan Pria masa takut sih? Hahha.. " Aku menampilkan kilasan senyum singkat. " Dek.." Eh? Anak itu dimana? Kenapa dia menghilang yah? Yasudahlah septy dan julyane sudah menantiku diseberang jalan.

" Go chikooo.. Semangat..!!"

" Yaelah, lu lebay banget sih septy? ," julyane tanpak kesal melihat tingkah septy yg merasa senang telah mengajak ku ikut berburu sesuatu yg mustahil!

Melihat depan rumahnya saja sudah membuatku bergidik ngeri.. Pintu pagar yg sudah tua, mungkin karat disekitarnya dapat menjelaskan betapa tua nya bangunan itu berdiri disana.

"Untuk apa kau diam disitu chi? Ayo kita masuk! Kita tangkap mereka sebanyak mungkin!!, " julyane sangat antusias dalam menangkap hantu.

* * *

Kami mulai dengan langkah pertama..

Entah langkah yg dapat membawa keberuntungan untuk dapat bertemu dengan hantu itu..

Atau langkah kesialan yg menyebabkan kami tidak dapat bertemu dengan hantu itu..

*Glek..

Kucoba menelan ludahku sendiri saat septy membuka pintu tua itu..


**KREEEeeeeKK..


"Kita berpencar!, " julyane mengangkat tangan kanannya yg putih pucat itu dan membuat keputusan yg sungguh sangat berat..

"Rumah ini terlalu besar untuk kita jelajahi ber-3 lebih baik kita berpencar saja oke? Biyar lebih cepat ketemu mereka.., " septy setuju dengan pendapat julyane.

" Ahh?? Apa? Berpencar?"

"Kenapa kau takut chi?, " lagii- lagii julyane mengacungkan jari telunjuknya kerarahku dan menantangku.

"Tidak! Aku tidak takut!!, " dengan ciri khas ku bertolak pinggang dan mengankat satu alis, aku mulai berpencar.

* * *

*Krit..

**Tap..

***Tap..

Suara lantai kayu tua ini semakin membuatku merasa kalau aku semakin diawasi oleh orang lain.. Malam ini malam jumat.. Malam ygsempurna! Malam yg bagus untuk mengadakan ritual-ritual magis.

"Kau mikir apa sih, chi! ," kugaruk-garuk kepalaku dan mulai merasa takut.

" Please Go.. ... ..," ada suara aneh yg melintas di dekatku. Apa maksudnya? Menyuruhku untuk pergi? Kenapa? Mungkin aku salah dengar! Mungkin aku berhalusinasi saja..

Ataukah kutanya saja pada paman yg ada di depan pintu itu. Tunggu dulu.. Apakah ditempat seperti ini ada orang lain selain kami ber-3 (aku, julyane, dan septy?) Whatever!

"Paman.. Kenapa kau ada disini? ," perlahan - lahan aku melangkah mendekat kearahnya. Seluruh ruangan ini terasa sedikit berbeda.. Aku merasakan ada sesuatu yg ganjil disini..

" Pergilah nak! Tempat ini berbahaya.."

"Ta.. Tapi paman... "

"Pa.. Paman.. "

Pa.. Paman itu menghilang.. Jadi.. Barusan aku mengobrol dengan siapa? Paman itu Hantu? Aku harus keluar dari tempat ini!

Mungkin tempat ini terkutuk! Sudah 11:45 pm.


"Tadi kayaknya bukan lewat sini deh.." Oo.. Oo. Oo•h tidak.. Aku sepertinya tersesat.. Gawat! Sama sekali nggak seru terjebak ditempat tua ini!

"Tooloooooonnggggg...!!!"

Suara itu.. Septy? Bagaimana dengan septy? Kenapa dia? Apa yg terjadi dengannya? Jangan-jangan hantu itu membunuhnya..

"Itu tipuan kakak! Jangan kesana.. Disana sangat berbahaya..!, " gadis kecil yg kutemui dipinggir jalan memegang erat tangan kiri ku. Entah dari mana asalnya.

" Kau siapa? Kenapa kau bisa berada disini?? Ayo jawab aku!!, " kali ini perasaanku sangat aneh, seperti rasa takut, penasaran, cemas, atau apapun itu sudah bercampur menjadi satu. Aku sudah tidak tau lagii harus berbuat apa..?

"Namaku Eliz, percayalah padaku! Sangat berbahaya sekali kak.." Eliz menangis.. Ia menangis untuk'ku? Padahal selama ini belum pernah ada orang yg menangis untuk'ku..? Termasuk septy dan julyane? Atau teman-teman lainnya.

"Maafkan aku eliz, tapi aku harus kesana Septy temanku!, " aku berlari meninggalkan makhluk kecil itu. Eliz menatap'ku dengan ratap cemas.

"Septyyyyy.. "

"Hah.. Hah.. Ja.. Jangan.. !!, " suara septy terdengar sangat pelan, tetapi sangat jelas. Sepertinya dia tidak jauh dariku.

"Kau dimana?? Septy... Apa kau mendengarku?"

"Chi,, tolong akuu.. " Suara rintihan memelas septy kudengar sangat jelas.. Jelas sekali dari belakang pintu. Ruangan apa didalam?

Pokoknya aku harus menolongnya!

"Septy.. Kau dimana?"

*BLAM..!


Pintu'nya tiba-tiba saja tertutup. Membuatku terjebak didalamnya!
Ruangan ini.. Aku mengerakkan kedua bola mata' ku ke seluruh ruangan gelap nan berdebu ini.

Ruangan ini..

Ruang tidur. Design interriornya menunjukkan kalau ini sudah ada sejak 1970-an.

"Julyane? Kenapa kamu ada disini? Septy mana?, " kudapati julyane yg terdiam cukup lama dan berdiri mematung di depan jendela.

"Septy sudah kumakan!, " julyane menoleh dengan mulut berlumuran darah yg kental dan pekat. Dia tersenyum kepadaku. Aku tak dapat berbuat apapun untuk bergerak saja sungguh sulit. Tubuhku serasa membatu.

"Kau..? Kau bukan julyane? Kau siapa?, " langkahku mundur..aku Mulai menerka-nerka dan mencari celah untuk keluar dari ruangan ini..

" Chi.. Rumah ini rumahku.. Kamar ini, kamarku.. Kau akan menghabiskan ini khan ? ," julyane menyodorkan kaki kanan septy. Iya benar! Itu kaki kanan septy! Kaki dengan gelang emas putih.. Makhluk ini sudah memakan septy?

"Apa maksudmu?"

"Kau bukan hanya bodoh! Tapi susah mencerna kata-kata juga! Aku julyane, dilahirkan july, 1972. Ini rumahku.. Aku masih terlihat muda dan cantik bukan? ," julyane menempelkan kaki septy yg sudah tercabik di pipi'ku. Dan mulai menjilati wajahku dengan lidahnya. Semakin membuatku ngeri..


" Kau.. Kau berarti sudah tua! Hentikan! Kenapa kau me.. Memakan septy? Bukankah dia temanmu?, " aku tergagap dan mengigil ketakutan.

"Aku selalu memakan daging segar dan mengadakan ritual setiap malam jumat di bulan purnama. Itu akan membantuku terlihat awet muda.. Siapa sangka? Penyamaranku sempurna! Aku masuk smu swasta dan.. Mendapatkan banyak daging segar disana.. "

Julyane mendekat kearahku dan..
Semuanya terlihat cukup gelap..

Walau aku sudah membuka mataku untuk melihat seberkas cahaya..

Tak ada bayangan..

Tak ada cahaya..

Tak ada apapun yg terlihat..

Seperti kegelapan yg menelan semuanya..

****


"Kakak.. Kak Chikoo?? Kakak sudah sadar? Ayo bangun kak!, " seseorang menggoyang-goyangkan bahuku. Aku dapat melihat wajahnya..

"Kamu?" Aku tertidur rupanya! Aku tertidur dipangkuan gadis kecil itu. Eliz. Eeh? Bukankah eliz itu hantu? Dia khan sudah meninggal?

"Maukah kau jadi temanku kak?, " kali ini tangannya yg hangat ditempelkan pada pipi' ku.

Hah? Teman? Apa maksudnya. Aku melihat sekeliling dan..

Aku melihat MONSTER itu memakan tubuhku? Mencabik tubuhku dengan giginya.. Pasti rahangnya sangat kuat untuk dapat melakukan atraksi seperti itu..!

Menjilati darah ku yg menetes dilantai..
Menguliti seluruh kulit tubuhku..
Menyisakan daging ku dan memakannya..
Membuatku meringis..
Membuatku ketakutan..
Membuatku menghadapi kematian dengan tragis.
Seluruh organ dalam'ku di koyaknya.. Dipatahkannya tulang rusuk'ku..

Dilahapnya semuanya tanpa perlu air, karena darah ku sudah menggantikan peranan air.
Astaga! Kenapa ada manusia seperti ini?
Mungkin akan lebih baik kalau aku bertanya pada eliz


"Eliz? Apakah aku..?, "

"Kau sudah meninggal kak!"

Aku? Meninggal? Tidak mungkin!

Ini semua jebakan julyane!

Kalau saja aku dapat tahan dengan hinaan- hinaanya. Pria pengecut, atau apapun itu!
Kalau saja aku tidak datang..

Kalau saja aku menurut pada eliz dan paman itu.. Pasti dia tidak akan memakanku!
Tetapi semuanya hanyalah masa yg sudah lewat.. Tak bisa dikembalikan..

Kesempatanku untuk hidup sudah tidak ada..
Kini aku hanya bisa menyesali semua tidakan bodoh-ku yg tak berguna!

****

"Apa kau mauu tau kisah hidupnya?, " tanya gadis kecil itu kepadaku.

" Julyane? Kenapa dia seperti itu? Apakah dia itu Monster sejak kecil?, " aku dan eliz berjalan keluar dari rumah itu. Entahlah? Mungkin lebih tepatnya melayang menenmbus dinding!

"Julyane, sejak kecil selalu tertarik dengan hal-hal magis. Dia sangat ingin memperkuat dirinya. Menjadikannya tak terkalahkan. Saat usianya menginjak 17' tahun. Ia bersekutu dengan SETAN makhluk yang tabu untuk diucapkan namanya ," eliz memasang raut wajah bersedih ketika bercerita tentang julyane.

"O jadi itu sebabnya.."

"Bukan hanya itu, ia mempunyai janji dengan makhluk, sebut saja S3t4n. Ia menginginkan kehidupan kekal. Ia meminta agar dirinya dapat hidup dengan awet muda.

Lalu, julyane diharuskan untuk meminum darah. Awalnya hanya darah.

Tapi julyane menginginkan kecantikan abadi, lalu julyane diharuskan untuk memakan daging segar manusia..

Sejak saat itu ia berhasil mendapatkan semuanya! Semua yg diinginkannya. " Eliz kecil hanya tertunduk bersedih.

"Eliz, memangnya apa hubunganmu dengannya?" , tanyaku penasaran. Kedua mataku meratapi raut wajah eliz yg nampak pucat pasi ditengah malam ini.

"Aku adalah orang pertama yg dia hisap darahnya. Juga dimakan dagingnya. Aku elizabet marck, adik julyane. "

Jadi, julyane juga memakan keluarganya sendiri!

"Mereka yg diluar sana..
Mereka yg menginginkan keabadian..
Jangan lagii mencari orang lain..
Sebelum kau memakanku..
Apa kau berfikir? Kalau kau dimakan oleh orang lain, apa yg akan kau lakukan?

Mungkin julyane tak dapat mengerti perasaanku.. ". Eliz mengucapkan beberapa kata singkat tetapi berkesan dalam hatiku.

"Chiko.." Suara seseorang memanggilku.

" Septy? Juliane itu MONSTER! "

" Ya , aku sudah melihat semuanya! Chiko! Sekarang, kau, aku dan anak ini (eliz) harus mencegah jatuhnya korban lagii.. Aku tidak mau mereka yg ada diluar sana mengalami nasib yg sama seperti kita!",
 septy mengembangkan senyumannya,

walaupun sudah menjadi roh, ia tetap cantik!
(Eeh?). (―//////―“). ~Ini'ƙan bukan romance' s stories?!

"Setuju!", dengan semangat aku juga tidak ingin kalau ada orang yg tidah bersalah jadi korban julyane.

"Jadi mulai sekarang kita berteman??", eliz melompat kegirangan. Aku lupa, apakah ia masih dapat melompat atau tidak!

*********
~The end~
*********






















Penulis  :: Rachele May (Watashi Rachele Michikomayaanggraini)
Sumber :: Klik => disini

Share:

2 komentar

  1. wow... blogmu keren banget..
    andai aja bisa buat blog kya kmu.. :(

    BalasHapus
  2. heemmm terima kasih :)

    #_admin vanila-blogs

    BalasHapus

Teman