Cerpen : Liontin dan Diary Mistery . . .

Inilah hari pertamaku menempati rumah baruku.
Aku merasa sangat bahagia dan ingin segera melihat kamar baruku.


Aku berharap bisa punya banyak teman baru.
Saat aku memasukkan barang-barang ke lemari, tiba-tiba sebuah kotak kecil dan diary jatuh


karena penasaran aku membuka kotak kecil berdebu itu.
Didalam kotak kecil itu terlihat sebuah liontin berbentuk hati dan terukir sebuah nama Julian dan Marina.
Untuk mengetahui asal usul liontin itu akupun membaca diary berwarna Merah itu.


Di halaman pertama diary itu tertulis


”sepasang sahabat yang bahagia adalah sepasang sahabat yang tidak meninggalkan sahabatnya sendiri dan menyayangi sahabatnya."


Kata-kata dalam diary itu sangat menyentuh hati hingga aku meneteskan air mata.


”Sebenarnya siapa mereka berdua?” pikirku dalam hati.


Pikiran itu langsung hilang ketika ibu memanggilku.


”Lilia,ayo kita berkunjung ke tetangga lain!ajak ibu. Karena terburu buru diary dan kotak kecil itu aku tinggalkan di tempat tidur. Saat aku berkunjung ke tetangga lain, aku melihat seorang anak laki-laki seumuran denganku dan anak laki-laki itu memasuki sebuah rumah yang terletak tidak jauh dari rumahku.


Aku sangat ingin bertemu dengan anak itu. Akupun mendapat ide untuk mengajak orang tuaku ke rumah itu, dan orang tuaku juga setuju. Saat aku memasuki rumah itu aku merasa ada yang aneh.Tapi,aku berusaha menyembunyikan perasaan itu.


"Dimana anak laki-laki itu ??" tanyaku dalam hati. Sampai aku pulang,anak laki-laki itu tidak muncul juga. Malam harinya,aku tidak bisa tidur gara-gara memikirkan hal itu.


Tapi aku berusaha memejamkan mataku,supaya aku bisa bangun pagi dan tidak terlambat masuk di sekolah baruku.


Esok pagi di sekolah,Hmmmm….lega rasanya ternyata aku mendapat perlakuan baik di sekolah ini. Uuups belum apa-apa aku sudah menabrak seorang anak perempuan berambut pirang,rasa khawatir mengganguku.”Maaf ya,aku tidak sengaja?”Ternyata aku salah,aku kira dia akan memarahiku, tapi ia malah menjawab lembut,


”ga apa-apa kok,tadi aku yang salah aku ga liat."


Kami pun berkenalan ternyata namanya adalah Marina.
mendengar nama Marina akupun teringat pada Diary itu.Tapi, kalau aku tanya sama Marina nanti dia bilang aku aneh lagi!Tanya ga ya?aku terus bicara didalam hatiku.Ah…daripada penasaran tanya aja dech,ga urus mau dibilang aneh apa ga.


Mmmm..Marina aku boleh nanya sesuatu ga sama kamu?


Iya boleh,apa?


Gini,kamu pernah punya sahabat ga namanya Julian?


Tiba-tiba wajah marina langsung muram dengan suara pelan ia menjawab
”Julian adalah seorang sahabat yang baik,dia ga pernah marah dan jika aku sedih pasti dia selalu menghibur.Tapi,sekarang dia sudah pergi.."


"maksudnya pergi?" tanyaku.


"Julian sudah meninggal setahun yang lalu karena kecelakaan pesawat."


"Apa ??!! jadi julian sudah meninggal!!!" sentakku kaget.


Dengan air mata yang menetes Marina memintaku untuk mengubur kotak kecil dan diary Merah itu agar dengan terkuburnya kotak dan diary itu maka terkubur juga segala kenangan antara mereka berdua,dan Julian pun merasa bahagia di surga karena melihat sahabatnya masih menyayanginya.



* * *



Share:

0 komentar

Teman