Cerpen : Cinta dalam Sepotong Ginjal . . .

Kicau burung terdengar jelas di telinga. Sinar matahari masuk melalui sela – sela kamar dan menyilaukan mata. diambil bantal untuk menutupi wajah yang silau terkena cahaya.

Namun, sinar matahari sepertinya tidak mau kalah, kini ia mulai menjalar ke seluruh tubuh. rayhan pun akhirnya terbangun, dilirik jam mickey mouse yang tergantung manis di sudut kamarnya. Jam 8 pagi. Huh, masih sepagi ini
“Huuuuaaaa…”teriak rayhan sambil menguap dipaksakan kakinya untuk melangkah menuju kamar mandi untuk membasuh mata yang sepertinya tidak mau kompromi itu. Tapi, sepertinya rayhan sudah tidak kuat. Dari hari ke hari keadaannya semakin lemah. Bahkan untuk selangkah saja dia harus berjuang sekuat tenaga. Di saat rayhan berusaha untuk bangkit papanya tiba – tiba masuk ke kamar, wajahnya terlihat panik.

“rayhan!! Apa yang kamu lakukan?” teriak papanya, rayhan terdiam, ini sudah kesekian kalinya papa mendapati rayhan berusaha berjalan, padahal ia sudah berkali – kali melarangnya.
“pa, rayhan ingin jalan. rayhan bosan di tempat tidur terus,” kata rayhan meyakinkan papanya.
“Nak, kamu harus sabar. Tunggu sampai papa menemukan donor ginjal yang cocok untukmu,” ujar papa rayhan. Lagi – lagi dia harus bersabar, sudah berapa kali papanya mengatakan hal seperti itu padanya. Tapi semuanya tidak pernah terwujud. Rasanya dia hanya menunggu janji, janji yang tidak jelas kapan terwujud.

namanya rayhan. dia berbeda dengan anak – anak yang lain, dia tidak pernah pergi ke sekolah bahkan sejak kecil dia tidak mempunyai teman. dia kesepian. Semua itu karena badannya yang lemah ini.sejak lahir dia sudah berbadan lemah bahkan rayhan hampir saja meninggal saat Mama melahirkan nya tapi berkat kasih sayang Tuhan, rayhan masih bisa bernapas hingga kini.

***

Beberapa hari berlalu sejak saat itu, keadaannya menjadi lebih buruk. Akhirnya diapun kembali dirawat,Dokter berkata transplantasi ginjal itu harus secepatnya dilakukan. Kalau tidak, mungkin rayhan tidak bisa bertahan. Bahkan kini, dia sudah tidak bisa berjalan. Proses pencucian darah juga dilakukan sebanyak 3 kali dalam seminggu. rayhan sudah tidak tau, apa masih ada harapan baginya untuk sembuh.

“nak, papa janji..papa janji akan menemukan pendonor ginjal itu, kamu harus bersabar” kata papa sambil menangis.Wajah papa rayhan terlihat lusuh, matanya sembab karena sering menangis.ia terlihat sangat lelah. Sebagai seorang single parent, ia selalu ingin melakukan yang terbaik untuk rayhan anak satu satunya itu. rayhan senang karena seharian ini papanya menemani rayhan di rumah sakit, sebelum besok ia harus pergi lagi mencari pendonor ginjal untuk rayhan.

“Nak, kamu mau minta apa sama papa?” tanya papa tiba–tiba .

“Maksud papa?” Tanya rayhan bingung dengan pertanyaan papa

“Kalau kamu sembuh nanti, papa janji akan belikan apapun yang kamu mau,

“Kalau aku sembuh nanti, aku ingin papa selalu di sampingku. Janji,” ujar rayhan sambil menjulurkan jari kelingkingnya.

“papa janji, anakku sayang,” balas papa sambil melilitkan jarinya di kelingking rayhan

* * *

Keesokan harinya, papa pamit pada rayhan untuk pergi mencari pendonor ginjal yang cocok untuknnya. Seperti biasa, setelah proses pencucian darah selesai. rayhan ditemani suster pergi berjalan – jalan di taman rumah sakit. Matanya memandang sekeliling, melihat orang – orang yang keadaannya tidak jauh berbeda dengannya. “Ternyata, aku tidak sendiri,” katanya dalam hati dan rayhan pun menjadi sedikit tenang.

“rayhan, yuk kembali ke kamarmu. Di luar sudah mulai dingin, sepertinya sebentar lagi akan turun hujan,” kata suster membuyarkan lamunan rayhan. dia mulai merasa kedinginan. Tapi dia malas balik ke kamar yang sempit dan membosankan itu, dia lebih suka disini.

“Suster, bawa saja aku ke tepi sana. Aku malas balik ke kamar sekarang lagian aku senang kalau hujan turun,”

“Tapi..” kata suster

“Jangan khawatir, aku kuat kok..,”

“Ja..jangan rayhan! Kalau hujan turun, bisa – bisa kamu kedinginan dan sakitmu tambah parah,”

“Suster, aku mohon..aku ingin melihat pelangi!” Suster itu terdiam.

sepertinya ia mulai mengerti dengan keputusan rayhan. Di dorongnya kursi roda rayhan ke lobby rumah sakit yang tempatnya lumayan hangat. Di lobby itu ada jendela yang sangat besar, suster berkata rayhan bisa melihat pelangi dengan jelas.Suster itu benar, hujan mulai turun dengan derasnya. rayhan mulai bosan menunggu, sepertinya hujannya akan berlangsung lama. dialihkan pandangannya dari jendela dan ditatapnya seorang anak perempuan yang kira –kira seumuran dengannya, dia gadis yang cantik dan manis, namun wajahnya pucat.

Dia seperti sedang menulis sesuatu di buku catatan kecilnya. Bukannya ingin ikut campur, tapi rayhan senang melihat ada anak lain di rumah sakit ini. Rayhan sangat ingin berteman dengannya. didorong kursi roda rayhan sehingga dia menjadi lebih dekat dengan anak itu.

“Hai,” sapa rayhan ramah.Dia balik menatap rayhan dan tersenyum.

“Hai juga,” katanya gadis itu

“Kenalkan, namaku rayhan,”kata rayhan.

“Aku rika salam kenal,”

“Kamu sakit ya?” pertanyaan bodoh keluar dari mulut rayhan, sudah tau dia ada di rumah sakit dan wajahnya pucat begitu ya sudah jelas dia sakit. Sudah diduga, dia tidak menjawab. Pasti dia mengira rayhan bodoh sudah bertanya seperti itu.
“Oh iya rayhan, aku pergi dulu ya,” katanya kemudian
“Iya, cepat sembuh ya” kata rayhan sambil tersenyum.

Pertemuan yang sangat singkat, namun sangat berkesan bagi rayhan. Hujan masih juga turun, malahan semakin deras. Hari juga menjadi semakin gelap. Tidak mungkin pelangi muncul malam – malam. Karena itu, rayhan memutuskan untuk balik ke kamar dan istirahat.
***

Saat sedang berjalan – jalan dengan suster keesokan harinya, rayhan bertemu lagi dengan rika. Seperti biasa dia sedang menulis. rayhan menyapanya.

“Hai, ketemu lagi.” Sapa rayhan
“ah, rayhan!!” Rika terkejut melihat rayhan. rayhan pun bingung.
“Kenapa?” Tanya rayhan
“Tidak, aku kaget aja. Hahahahaha,”

Suster meninggalkan mereka berdua, sepertinya ia mengira Rika adalah pacar rayhan makanya sebelum pergi dia sempat berbisik,

“Hebat juga rayhan dapat pacar secantik itu,” rayhan hanya tersenyum kecil mendengar celotehnya.
Rika menceritakan semuanya pada rayhan, tentang ayahnya, ibunya, adik – adiknya. Rayhan terlihat agak iri mendengar cerita rika, rayhan iri pada Rika yang memiliki keluarga utuh dan bahagia. Tak seperti dirinya..
“Kok murung?” tanyanya
“Ah tidak,” sahut rayhan sambil tersenyum.Malam harinya, entah mengapa rayhan selalu memikirkan Rika. dia bingung dengan perasaannya sendiri. Mengapa jantung nya berdegup kencang saat mengingat rika. Padahal mereka baru bertemu dua kali.
“Ya tuhan! Apa aku ada gejala sakit jantung?.” Pikirnya
Ternyata pikiran rayhan salah. Saat rayhan mengeluhkan jantungnya yang sering berdebar – debar pada dokter, dia bilang jantung rayhan baik – baik saja. rayhan juga menceritakan hal itu pada suster dan dia mengatakan hal yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh rayhan.
“Kamu jatuh cinta, kepada rika?,” ujar suster sambil tersenyum nakal kepada rayhan

“Apa? Jatuh cinta? perasaan yang kupikir hanya bisa terjadi di sinetron itu kini terjadi padaku.” Pikir rayhan, dia tidak tau harus berkata apa.
“Apa aku jatuh cinta pada Rika?”

Hari demi hari berlalu, hubungan rayhan dengan Riika juga semakin dekat. Rika sudah mulai terbuka pada rayham. hanya saja dia tetap tidak mau memberitahukan kepada rayhan apa penyakitnya dan apa yang selalu ditulis di catatan kecilnya itu. Katanya saatnya belum tepat, suatu saat nanti rika janji akan memberitahukannya kepada rayhan. rayhan tidak yakin, apakah dia bisa sampai pada hari itu dengan keadaannya yang semakin lemah ini. Hari itu papa datang dengan wajah yang lelah dan matanya kelihatan sembab seperti habis menangis. rayhan tidak tahan melihat keadaan papanya yang seperti itu.

“pa, aku udah pasrah kok. papa gak perlu susah – susah kayak gini demi aku,” kata rayhan pada papanya
“Tidak Nak, papa janji..papa janji akan sembuhkan kamu, kamu sabar aja ya,”

rayhan menangis. Selama ini dia tidak pernah menunjukkan air matanya di depan papa, tapi entah mengapa saat ini air mata rayhan keluar dengan sendirinya.
Hari ini papa pergi lagi. rayhan sendirian lagi. Untung ada Rika yang selalu ada di samping rayhan. Jika papa pergi, Rika pasti datang ke kamar rayhan. Menemani rayhan dan berbagi cerita dengan rayhan. Terkadang rayhan heran dengan Rika, dia tidak seperti orang sakit bahkan dia kelihatan sangat sehat, ya kecuali wajahnya yang pucat itu.
“Rika, sebenarnya kamu sakit apa sih?” Tanya rayhan suatu hari. Rika terkejut, wajahnya bertambah pucat dari biasanya,
“Ti...tidak kok, bukan sakit yang parah hehehehe.” rayhan hanya bisa ikut tertawa mendengar gurauannya, rayhan harap suatu saat nanti dia bisa tau kenyataan yang sebenarnya.
“Rika, aku takut. Aku takut kalau papa tidak menemukan donor ginjal untuk aku. Aku belum mau mati,” tanpa terasa air mata rayhan meleleh
“Kamu tenang saja, tidak lama lagi papa kamu pasti akan menemukannya,” ujar Rika sambil tersenyum
“Kok kamu yakin banget?”
“Feeling aja,”
“Aneh, aku yang sakit kok kamu yang punya feeling,”

mereka tertawa. Rasanya benar apa yang dikatakan oleh suster. rayhan memang benar – benar jatuh cinta pada rika.
“Ya Tuhan, terima kasih karena membiarkan aku merasakan perasaan indah ini.” angannya
***

Perasaan bahagia rayhan ternyata hanya sementara, malam ini rayhan mendapat serangan lagi. Perutnya terasa sakit sekali, rasanya seperti beribu – beribu penjepit jemuran menancap di perutnya. rayhan menjerit sekuat tenaga, tapi tidak ada yang mendengar teriakannya. Dalam hati dia berharap agar penderitaan ini segera berakhir, akhirnya penderitaannya berakhir dengan keadaannya tidak sadarkan diri. Saat dia tersadar, dia senang melihat ada papanya disampingnya. papa menatap dan berkata
“Nak, kamu udah baikan?” tanya papa
“Iya” rayhan tertegun, matanya memperhatikan papa. Dia kelihatan bahagia. Wajahnya jauh terlihat lebih ceria dari sebelumnya. Karena penasaran rayhan pun menanyakannya
“pa, ada apa. papa kok kelihatan sangat senang?”
“Nak, sebentar lagi doa kamu dan doa papa selama ini akan dikabulkan oleh Allah,”
“Nak, tadi ada orang yang mengetes kecocokan ginjalnya sama kamu,”
“Oh ya? Siapa pa?” rayhan terkejut
“entahlah. Tapi, katanya dia teman kamu” lanjut papa Otak rayhan mengira – ngira, siapa kira – kira orang yang mau menyumbangkan ginjalnya untuk rayhan?

“aku kan tidak punya teman, kecuali........rika, apa dia?.” Pikir rayhan
5 hari berlalu...rayhan seperti mendapat mujizat begitu mendengar kalau papa sudah menemukan donor ginjal yang cocok untuknya. rayhan bahagia mendengarnya, tapi disamping itu dia juga merasa sedih karena sudah 5 hari ini tidak bertemu dengan Rika,
“apa dia baik – baik saja ya? Padahal aku ingin memberitahukannya kalau sebentar lagi aku akan sembuh.” Ucapnya dalam hati
“Bagaimana rayhan kamu udah siap?” tanya dokter suatu hari sebelum rayhan menjalani operasi transplantasi ginjal.
“Iya, tapi dok..boleh saya tau siapa orang yang menyumbangkan ginjalnya untukku. Aku ingin berterima kasih padanya,” ujar rayhan pada dokter dan dokter itu hanya tersenyum padanya
“Maaf rayhan, orang itu minta agar aku tidak memberitahu kamu,”

rayhan tidak bertanya apa – apa lagi, dia hanya diam. Sebelum masuk ke ruang operasi papa menyemangati rayhan. dia tidak percaya, keajaiban itu sekarang telah datang, sebentar lagi dia akan sembuh.Operasi pun dilakukan, dia tidak tau apa yang terjadi pada saat proses transplantasi yang jelas saat membuka mata rayhan sudah berada di kamar. Kata papanya rayhan sudah tertidur selama 2 hari, tapi syukurlah operasinya berjalan dengan lancar.

“ Ginjal ini...milik siapa?” Tanya rayhan pada dirinya sendiri.

dia mulai kebingungan. dia tidak boleh menikmati kesembuhan ini tanpa mengetahui siapa orang yang telah berbaik hati menyumbangkan ginjalnya padanya.
***
Rika...Entah sudah berapa lama dia tidak melihatnya, rika seperti menghilang ditelan bumi.
“Apa benaar dugaanku Kalau ginjal yang ada ditubuhku ini adalah ginjalnya Rika?. Tapi mana mungkin, wong dia juga sakit kok” pikir rayhan.
“rayhan, boleh aku masuk?” suster tiba – tiba datang sambil membawa sebuah buku kecil yang tidak asing lagi baginya
“Ada apa, sus?” Tanya rayhan pada suster
“Ini ada titipan, dari .. rika,”
“Dari rika???”
“rika? Ada apa??” ucapnya dalam hati dan diambil buku catatan kecil itu dan dibuka lembaran demi lembaran buku itu. Berisi foto2 rika Sampai akhirnya rayhan berhenti pada sebuah tulisan ..

Rayhan ..
apa kamu sudah baca semua? Apa kamu sudah tau semua dari suster? Maaf ya, aku tak memberi tau kamu, sebenarnya aku terkena penyakit kanker, ya kanker darah, jangan bersedih ya rayhan, selalu tersenyum buat aku , jujur sejak pertama kali melihatmu, aku langsung merasakan perasaan yang selama ini tak pernah terpikirkan olehku, apa ini yang namanya cinta? Apa aku jatuh cinta padamu? Haha, berarti kamu adalah cinta pertama, mungkin cinta terakhirku ..

Sebelum rayhan melanjutkannya rayhan sempat bingung Kenapa Rika memberikan ini pada rayhan?, kenapa bukan dia sendiri yang mengatakannya pada rayhan?. Ribuan pertanyaan mulai mengusik otak rayhan
“rayhan, Rika sudah tidak ada disini lagi,” kata suster tiba – tiba
“Maksud suster?” Tanya rayhan bingung
“Beberapa hari yang lalu, saat selesai menjalankan transplantasi ginjal mamanya rika datang menjemputnya dan dia membawanya pergi,”
"Apa? Jadi rika yang telah memberikan ginjal ini padaku. Ternyata dugaanku benar?”
“Sebelum pergi, Rika menitipkan buku itu untuk diberikan kepadamu,”
“Ta..tapi, kenapa dia tidak mengatakan hal ini sebelumnya padaku,”Suster itu terdiam beberapa saat lalu melanjutkan, “ rayhan, dengar baik – baik suster ingin mengatakan hal yang sangat penting.”
“Apa?” Tanya randi penasaran
“Rika...Dia menderita penyakit kanker darah,”
“Kanker!!”
“kanker darah, adalah penyakit yang ga bisa disembuhin , Makanya mamanya membawanya pergi dari sini , semua keluarga rika telah pasrah akan keadaan rika begitu juga rika’
“Ta..tapi, kenapa Rika merahasiakan hal ini padaku? Kenapa dia menyumbangkan ginjalnya padaku kalau dia sendiri menderita penyakit yang sangat parah?” tiba2 air mata rayhan melelh sedikit demi sediki membasahi pelipis matanya
“Suster juga tidak tau, jawaban dari pertanyaanmu itu hanya rika yang bisa jawab,”
“rikaa, tega kamu kaya gini sama aku,”
Suster terdiam lalu kemudian menggelengkan kepalanya. Setelah menemani rayhan tenang beberapa saat, dia meminta izin untuk kembali menjalankan tugasnya dan meninggalkan rayhan dengan perasaan yang bercampur aduk. rayhan membuka lembaran demi lembaran buku itu sekali lagi dan mendapati sebuah tulisan kecil tertera di akhir halaman ,

Rayhan aku bakalan mati sebentar lagi dan kusadari itu. 
Dari pada sia sia, aku memberikan ginjalku untukmu agar kamu dapat sembuh, 
aku memang sangat mencintaimu rayhan, hanya itu yang dapat aku berikan ,
anggap saja ginjal itu adalah hadiah untuk kamu dan anggap saja, itu tanda cintaku padamu,

 jasadku memang mati namun tidak dengan cintaku, kau dapat membawa dan mengingat cintaku dalam ginjal itu ...
rayhan kamu benar – benar seperti penerang dalam hidupku. 
Kuharap kita bisa bertemu lagi suatu saat nanti. 

Ingatlah cintaku, dalam sepotong ginjal itu ..


Air mata rayhan tumpah kembali, dia benar – benar bingung dengan apa yang terjadi.
Bagaimana dengan perasaannya kepada Rika, apakah perasaan ini akan tetap menjadi rahasia di hatinya?.

“Ya Tuhan, mengapa keindahan ini hanya sementara? Percuma, jika aku dapat hidup tanpa orang yang aku cintai .., tapi kuyakin kita bisa bertemu lagi, rika, kamu malaikat terindahku, akan kubawa dan kukenang cintamu ini, dalam sepotong ginjal diragaku ..

Share:

1 komentar

  1. cerpennya bagus banget gan :D
    titip link ya :D
    www.interiorjakarta.com

    BalasHapus

Teman